Senin, 08 Februari 2016

WALT ELTER DISNEY: ENTREPRENEURSHIP, INNOVATION AND CHASING YOUR DREAMS


Siapa si yang gatau walt Elter Disney atau lebih dikenal dengan sebutan walt Disney. Kalo menurut saya dia itu pembuat keajaiban, keajaiban buat anak-anak yang nonton kartun animasinya yang super lucu dan menghibur banget seperti mickey mouse, donald duck, dsb. Beliau adalah seseorang yang sangat berjasa dalam pembuatan film animasi pertama dan karyanya hingga saat ini masih sangat populer di seluruh dunia. Taman bermain Disneyland yang berisi berbagai hasil karyanya pun selalu menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi oleh penduduk lokal dan turis asing di seluruh tempat dimana Disneyland berada. Disneyland itu disebut sebagai "Happiest Place on Earth", jadi wajib dikunjungi. Usahanya tentu saja tidak dimulai dengan mudah, banyak halangan dan tantangan yang harus dilaluinya. Saya akan ceritain sedikit mengenai walt sampai akhirnya dia bisa menjadi seorang pengusaha suskes dalam bidang seni dengan label Walt Disney Company dan mencapai semua mimpinya.

Sejak kecil, walt sudah menunjukkan ketertarikan pada seni. walt sering menjual hasil gambarnya ke tetangga dan memperoleh tambahan uang dari sana. Saat remaja, beliau menimba ilmu ke McKinley High School di Chicago dan mempelajari seni dan fotografi. Pada tahun 1918, walt mulai memproduksi film animasi pertamanya bersama Ub Iwerks di Institut Seni Kota Kansas, mereka sukses merilis Puss in Boots, Little Red Riding Hood dan beberapa film animasi lainnya. Film animasinya kemudian banyak diputar dan disenangi orang. Walt sangat senang, akhirnya hasil karyanya banyak digandrungi orang. Namun ia tak memperhatikan cashflow perusahaannya karena terlalu antusias membuat film animasi dan pendapatannya terus berkurang. Karena hal tersebut, usahanya yang bernama Laugh-O-Grams bangkrut. Ia kemudian terlilit hutang yang besar sekali. Jatuh dalam kesulitan keuangan, bahkan ia tak sanggup membeli makanan yang layak.

Setelah kebangkrutan tersebut, walt kemudian melamar pekerjaan lagi, tapi banyak yang menolaknya. Ia tak kehilangan akal, walt kemudian membujuk dan mengajak kakaknya agar mau menanamkan uangnya dan membentuk Disney Brothers Studio. Disney bekerja sama dengan seorang produser film untuk membuat film animasi Alice in Wonderland, dengan tokoh utama adalah seekor kelinci bernama Oswald. Film ini merupakan serian yang populer pada tahun 1923-1927. Disney pun dapat bernafas lega karena film ini laris manis, kita bahkan masih bisa melihat film Allice in Wonderland saat ini.


Baru saja Disney mengecap sukses besarnya yang pertama. Terjadilah konspirasi dibelakangnya. Ketika Disney mendiskusikan perpanjangan kontrak dengan produsernya tiba-tiba produsernya hanya membayarnya sedikit. Hal ini membuat Disney marah dan tidak terima. Produsernya malah menantang jika Disney tak mau dibayar sedikit kontraknya tak usah diperpanjang lagi dan hak atas Allice in Wonderland adalah hak sang produser dan Disney tak boleh menggambar tokoh kelinci seperti Oswald lagi. Yang lebih menyakitkan adalah bahwa semua ilustrator yang seharusnya bekerja untuk Disney, disabotase dengan gaji yang lebih tinggi. Merasa dikhianati apalagi Disney tak punya kekuatan hukum untuk melawan, Disney pun memutuskan tak mau bekerja sama lagi dengan si produser dan melepas hak cipta Oswald.


Walt tidak berhenti menggambar tokoh-tokoh baru, ia mulai membuat gambar animasi mickey mouse saat itu. Setelah itu ia mencari produser lain yang mau mendanai filmnya tetapi tidak ada yang mau. Ketika itu Hollywood merilis film suaranya yang pertama, The Jazz Singer. Disney mendapat inspirasi, Ia kemudian memberikan efek suara pada tokoh Mickey. Untuk membayar dubbing suara, disney menjual satu-satunya mobil kesayangannya. Ia terus mencoba dubbing suara yang sesuai dan sealami mungkin. Akhirnya ia berhasil membuat efek suara yang pas untuk Mickey Mouse walau telah menelan banyak biaya. Karena telah diberi efek suara, tokoh Mickey menjadi lebih hidup dan akhirnya ada produser mau mendanai film Mickey Mouse yang pertama. Ketika akhirnya film Mickey Mouse diputar di bioskop-bioskop, film tersebut langsung populer. Semua orang ingin menonton film animasi pertama yang menggunakan efek suara. Menyusul keberhasilan Mickey, Disney menciptakan tokoh animasi lainnya yang bernama Donald Duck, Goofy dan banyak tokoh kartun menarik lainnya. Snow White and teh Sevenn Dwarfs, kartun animasi pertamanya yang berdurasi penuh juga sukses di pasaran.







Sebagai pria yang pantang menyerah melakukan terobosan-terobosan, Disney memutuskan untuk bergerak maju. Ia bergerak menuju arah baru ketika ia berusia 50 tahun. Ia memiliki ide untuk membangun taman impian dimana setiap anak dan orang dewasa dapat menghidupkan impian-impian masa kecilnya. Ia kemudian merealisasikan idenya dengan membangun taman impian yang bernama Disneyland yang dibuka pertama kali pada tahun 1955. Taman fantasi ini menarik pengunjung dari seluruh dunia. Disinilah pengunjung dapat merealisasikan impian kecil mereka dan menemukan sukacita. Disney kemudian meninggal pada 1966 tepatnya tanggal 15 Desember di Burbank, California, USA.  Walt Disney meninggal dikarenakan kanker paru-paru. Selama hidupnya, 81 film telah dirilis dari studionya, 32 di antaranya memenangkan W Academy Award.



Dari cerita kehidupannya Walt Elter Disney ga menyerah sama sekali. Barang siapa yang ingin sukses, dia harus bekerja keras, memiliki kemauan, dan harus selalu optimis. Usaha walt dari keadaan yang miskin, tidak didukung oleh ayahnya, sampai dikhianati tidak menghentikannya untuk menjadi seorang animator dan pengusaha dalam bidang perfilman dan animasi. Ia dapat mengatasi semua masalah itu. Meskipun Walt Disney telah wafat, karya-karyanya terus berlanjut hingga kini. Bahkan Disneyland sudah tersebar hingga Jepang dan Perancis. Film animasinya sudah tak terhitung lagi jumlahnya, dan komik-komik Disney juga telah tersebar ke 46 negara di dunia. Walter Elias ‘Walt Disney’ adalah keajaiban, selalu optimis, penuh dengan imajinasi yang menakjubkan dan karya-karyanya akan tetap hidup sampai hari ini.




0 komentar:

Posting Komentar